Kenapa Kuliah di Luar Negri itu Bisa Berguna Untuk Negara

Di generasi sekarang ketika informasi mudah didapatkan, rasanya sayang banget kalau kalian masih mikir “kasian orang tua, kalau aku tinggal, nanti kenapa-kenapa.”

mungkin kalau mereka bener-bener sangat perlu didampingi kemana-mana, ya, tentunya sebagai anak patut berbakti. tapi kalau alasan di atas cuma jadi pertimbangan, bisa jadi kamu sendiri yang sebenarnya gak berani mencoba.

Di Australia gue banyak bekerja dengan beberapa orang dari berbagai negara dan ada dua negara yang cukup dominan. gue kagum sama mereka; banyak diantara mereka pergi di usia sangat muda, either seorang diri or sudah menikah, berani banget kan.

sebagai perantau apalagi yang mengandalkan student visa atau work and holiday visa. mostly, kita bekerja di industry hospitality. kalau kamu kerja sepanjang tahun di tempat yang sama, kamu akan banyak ketemu orang dari berbagai negara yang keluar masuk kerjaan. bagusnya selalu ada hal baru, sharing makanan, lelucon, bahasa, kegilaan bahkan attitude.

sebagai perantau pula, ada spirit positif yang selalu mengiringi. motivasi ini yang bisa membunuh rasa bored di tempat kerja. gak ada kesibukan buat gossip, yang ada kerja-kerja-kerja biar bisa bayar kuliah dan hidup.

merantau ke Australia, tidak seperti merantau dari tasik ke jakarta, cuma gelar terpal dan jualan di pinggir jalan, udah bisa. ada step dan proses. ini dia buat kamu mau nyari tau gimana caranya. BANYAK BACA, GOOGLE NGASIH INFO SEABREG, GAK KAYA ZAMAN DULU, MAU MERANTAU AJA NANYA DUKUN DULU.

Salah satu prosedur yang bisa diambil adalah dengan menjadi student, mau kuliah di tempat ecek-ecek atau universitas ternama seaustralia, gak usah dipikirkan, yang penting bisa masuk ke negara ini dan belajar di sini, terus ambil kesempatan lainya.

gak cinta Indonesia? it’s bulshit

satu orang yang lulus dari sebuah jurusan apapun, mereka mendapatkan pendidikan yang setara standarnya. bayangkan ketika mereka lulus dan mereka dapat influenced dari pendidikan di Australia. someday ini bisa jadi modal yang berguna.

masih banyak potensi di Indonesia yang belum digarap dengan baik dan ini bisa jadi peluang besar untuk kamu memulai bisnis dan karir.

misalnya; kuliah jurusan bangunan, dari situ kamu jadi punya standar gimana membuat rumah yang layak dan nyaman. bisa jadi kamu kepikiran untuk punya bisnis property, agen kontraktor, pemborong, tukang bangunan, dan lainya yang berhubungan.

kuliah jurusan masak, kamu juga pasti kerja di restoran selama kuliah itu, bisa belajar banyak hal tentang makanan. tinggal di australia dengan gaji tinggi dan peralatan lengkap, mungkin membuat kamu kepikiran untuk bereksperimen. selain itu, kamu tidak cuma belajar masak, ada work and safety, memanage dapur, mikirin menu, belajar nutrisi yang mungkin bisa membuat kamu mau mengeksplore lagi nutrisi yang bisa ditingkatkan di dalam negri.

mungkin dua contoh itu aja ya. contoh lainya bisa kamu coba cari tau lagi lah.

jangan kan dari bangku kuliah aja sih, tapi dari gaya hidup di sini mungkin bisa memberi kamu inspirasi yang bisa aja jadi project kamu di Indonesia.

 

paling gue kagumi sih ya, belajar di sini itu, kita harus bener-bener memenuhi semua kuliafikasi. jangan mikir ini sukar, gampang banget, asal rajin kuliah. per kuliafikasi itu ya ada di muatan mata kuliah.

misalnya tentang, work and safety, memahami rule yang ada dan update based on apa yang kita butuhkan, dan banyak lagi.

well, mungkin terlalu ribet kalau ngomongin seberapa kita cinta pada negara sendiri. yang pasti impian semua perantau adalah kembali ke tempat dimana dia lahir dan hidup saat masa kecilnya.

bilanglah, sama orang tua. setaun dua taun anggap sebagai trial. kalau itu berhasil, tinggal buktikan sama orang tua apa yang kamu bisa raih. pasti mereka akhirnya juga akan bahagia liat kita bisa menjalani hidup.

jangan sampai pemikiran kamu yang kasian meninggalkan mereka itu membentengi kesuksesanmu. mana ada orang tua yang mau anaknya jauh. pengenya liat terus anaknya, berkeluarga, memberi cucu.

kalaupun kamu gak mau merantau, berjuanglah di mana kamu sekarang tinggal dan bersinar lah disana.

 

makasih

Kuliah di Australia, Bahasa Inggris OMAYGAD

Nyanyi ribuah lagu barat ampe berbusah, tetep pronunciationnya gak jelas. Bahkan gue gak peduli itu aksen british atau amerika. mana gue ngarti begituan. tapi anggapan orang kalau bahasa inggris gue keceh badai.

gue pernah gagal toefl untuk dapatin skor 450 sebanyak 3 kali. jangankan gitu, ujian sekolah aja, nilai ujian bahasa inggris gue kalah sama temen lain. yaudahlah gue kepikiran pergi ke kampung inggris di Pare, Kediri, Jawa Tengah untuk belajar.

sebelum ke Myanmar gue cuma punya waktu dua minggu. ya gapapa, agar gue tau aja nih IELTS itu semengerikan apa. tiap hari ada trial ujian gitu kan, gue selalu jeblok. singkat cerita gue pede aja lah ikutan tes di Jakarta. bayar tuh 3 juta. alhamdulillah nilainya memenuhi syarat untuk mengajukan student visa ke Australia. 5.5 euy.

iya gue kerja di Australia, tapi bahasa gue malah jeblok. mana ada gue pengen belajar, kalau ada waktu luang pun mending nonton youtube, molor atau nyanyi di smule. bahasa inggris lagi.


eits tiap jurusan kuliah yang ingin lu pelajari, itu punya standar tertentu untuk kemampuan bahasa inggrisnya. karena gue cuma mau maen-maen sama piso, panci, sendok, garpu. jadi 5.5 itu sudah cukup kok.


tantangan di tempat kerja. ya kerjaan gue juga bukan sesuatu yang menuntut memiliki skill luar biasa ya. apalagi kalau lu mulai karir dari work and holiday. kaga perlu kemampuan bahasa inggris yang bagus banget. cuman kalau lu bagus ngomongnya, ya bisa lah dapat kerjaan bagus, misalnya jadi kasir aja, penjaga toko, kerjaan yang banyak ngomong sama orang.

nah sebaliknya kalau gak bagus kaya gue, udah deh ubek-ubek aja cucian piring. paling banter ya jadi pelayan, tukang antar makanan dan ambil barang kotor.


bagi gue bahasa memang bisa jadi kelemahan. tapi selama kita bisa nunjukin mau belajar dan denger (nurut tapi jangan kaya dimanfaatin). ya santai aja sih. kerjaan selalu banyak.

seperti yang gue bilang, loe harus membuat diri loe itu tak bisa tergantikan oleh siapapun.


di sekolah sendiri dosen ya jelasin semuanya pake bahasa inggris, bahkan kadang dosen menyuruh muridnya untuk tidak bicara bahasa ibunya ketika di kelas.

banyak sih arti dari larangan begitu, salah satunya adalah menghormati orang lain, jangan sampai dikira ngomongin orang menggunakan bahasa mereka.


kalau ditanya ngerti atau kaga dosen ngajarin. gue sih kadang masih bingung juga. tapi sejauh ini sih lancar-lancar aja. dosenya juga menstandarkan diri mereka agar bisa dimengerti muridnya dari berbagai negara.

seru kan!!!!


nah buat kalian yang ingin belajar di Australia. coba cari tahu level bahasa yang harus dipenuhi sebagai syarat mendapatkan visa atau ijin tinggal di australianya. terus juga bahasa inggris itu memang berguna lah di manapun. jadi terus tingkatin kemampuan itu ya..

 

 


ok, nanti lanjut ke cerita berikutnya ya!!!

terus ikutin serunya kuliah di Australia pake duit sendiri.IMG20170809104131

Kok, jadi Kuliah di Australia

semua ini berawal saat gue mengenal “Backpackeran.” Hobi yang satu ini bukan hanya membuat kita bisa wara-wiri ke berbagai tempat, karena hobi ini pula membuatku banyak mendapatkan informasi.

Informasi tentang bekerja dan berlibur di benua kangguru (selatan Indonesia) belum banyak diketahui. gue pun sangat tertarik, karena pasti itu bakal jadi pengalaman bagus banget, gue bisa tinggal di negara orang selama setahun dan di sana gue bisa kerja pula. at least gue bakal punya duit untuk bertahan hidup.

prosesku mendapatkan kesempatan tersebut juga harus kujabarkan dalam satu buku berlembar-lembar.

Backpackeran adalah salah satu tangga pertama dalam hidupku yang banyak berpengaruh. setiap hari aku dipenuhi semangat dan antusias untuk mempelajari dan meningkatkan kemampuan diri.

Berbeda dengan orang lain, gue saat ini lebih suka belusukan ke negara yang dianggap orang lain tidak fancy. Backpackeran bagi gue adalah sebuah cara untuk hijrah, dimana setiap langkah bisa membuahkan value dan nilai. negara-negara tidak fancy itu malah lebih beragam dan penuh warna.


setahun gue jalani hidup di kota Darwin, ibu kota yang berada di wilayah utara. gue bertemu banyak orang dan dikasih tau banyak informasi. terutama informasi permanent residence dari keluarga pak Rudi Sugiawanto.

mereka terus memberikan semangat.

gue bekerja di industri hospitality dan sebagai pekerja di kitchen. ya jadi tukang cuci piring juga (info detail kerjaanya nanti di page berikutnya). paling bagus kerjaan gue sebagai tukang bikin sushi.

dalam setahun gue dapat penghasilan sampai 700 jutaan. setelah dipotong pajak jadi 500 jutaan. biaya hidup dan makan hingga 150 juta. sisanya gue simpan di tabungan.

ada satu jurusan kuliah yang sangat menarik. kuliah masak. ya memang statusnya cuma sertifikat aja sih. tapi kalau lulus dari jurusan ini. masih ada kesempatan untuk mendapatkan permanen residence (PR).

 

oh ok deh, toh gue juga suka nih kerja di kitchen. biayanya murah dan pastinya bakal lebih gampang lah kuliahnya.


tapi gue ingin nyoba dulu tinggal di indonesia kaya gimana, ternyata gue banyak komplen dengan chaos yang gue liat di jalanan atau lingkungan sekitar.

 

dengan uang di tangan, gue jalan-jalan juga ke beberapa negara.

niat kuliah masih belum bulat, tapi gue harus belajar IELTS (ujian tes bahasa inggris).

tabungan jangan gue pake-pake dulu, sebelum urusan kelar.


akhirnya gue sip dan bulat untuk kuliah lagi. siapa yang menyangka bakal kuliah di luar negri. kuliah masak pula.

 

bibi gue pernah bilang “waktu gue kecil, cara untuk membuat gue gak rewel dan stop crying adalah memberikan talenan, pisau, dan aneka dedaunan dari kebun belakang rumah. selama ada daun yang bisa gue chop, gue bakal diem.”

mungkin gue memang sudah harus berkecimpung di dunia masak memasak.

 


ok jangan kemana-mana guys, update terus ya blog gue, karena gue akan bahas detail lagi tentang perjalanan hidup ini.IMG20171103112709

 

Kenapa Study di Australia?

gue ragu untuk kuliah di Australia. kehidupan setahun yang gue alami di negara kangguru itu terkadang membuat gue hampa dan sepi. rutinitas hanya kerja, kerja dan sedikit sekali party.

gue juga sudah janji kalau di Australia hanya setahun dan kembali buat nerusin usaha orang tua. pulang lah gue ke rumah dan sedikit memanjakan diri traveling ke Iran, Nepal, Myanmar, Bali, Jawa Timur dan Sumatra.

Setelah beberapa minggu di rumah gue merasakan kalau rutinitas yang gue hadapi juga lebih jenuh. karena sudah merasa punya duit, ngerjain kerjaan rumah pun malas. masa juga gue minta gaji.

ok deh, gue harus kembali ke Australia menggunakan Student Visa. karena ini satu-satunya cara gue bisa kesana. sekalipun disponsori visa kerja, gue gak memiliki bukti kualifikasi yang mumpuni untuk mendapatkan itu. ahk gue malas jadi babu yang tergantung sama belas kasih visa kerja dari orang.

Mulailah gue nyicil menyiapkan dokumen. kebetulan orang tua gue mau minjem duit ke Bank untuk beli tanah. jadi gue harus buru-buru biar itu duit bisa gue pake dulu buat bukti keuangan orang tua. sekalipun uangnya nanti dipake buat properti, tapi bisa menjamin hidup gue nantinya di Australia (sebagai syarat).

sisa duit yang gue dapatkan selama work and holiday cukup untuk bayar kuliah selama setahun dan masih ada lebihnya. biaya kuliahnya $14k dong. gue gak mau make banyak duit dulu sebelum student visa gue bener-bener di tangan. gue kudu punya saldo kurang lebih $35k sebagai bukti bahwa gue terjamin nantinya di Australia.

gak ribet sebenarnya mendapatkan student visa, asal semua dokumen yang diminta komplit dan dengerin apa yang agent mau. gue juga merasa terbantu banget sama Nona Fitria, karena gue bisa percaya dia. dia punya banyak teman di sydney dan dia baik banget. ya gue percaya dong apa yang dia saranin.

banyak sekali orang dari berbagai negara mencari peruntungan hidup di Australia dan student visa bisa jadi batu loncatan untuk itu. kalau mereka aja bisa, ayo kamu juga pasti bisa untuk seperti itu.

sekalipun work and holiday visa itu kaga ada. kalau gue tau student visa juga bisa nguntungin. menurut gue mengupayakanya itu bener-bener setimpal dengan hasil yang bisa di dapat.

apalagi kalau ambil kuliah di kota besar, dimana banyak pilihan tempat kuliah murah dan juga mudah dapat pekerjaan.

enak banget kalau student itu diperbolehkan bekerja 20 jam kalau lagi sekolah, kalau school holiday sih sakarepmu mau kerja sebanyak apapun. tinggal itung-itungan aja sekarang, kira-kira bisa nguntungin gak. tapi banyaknya orang pada bisa tuh, berarti banyak celah lah nanti di sana nyari rezeki.

bukan gue menghina kehidupan gue di Indonesia. gue pengen banget tiap hari makan sambel dan oreg tempe nyokap gue. tapi setelah gue pikir ulang. gue bisa mendapatkan hidup yang aman, tentram, tanpa was-was kecopetan, jambret, demo, dan aneka chaos yang lainya. belum lagi di Australia gue bisa membeli makanan-makanan ok kualitasnya dengan harga terjangkau jika gue mendapatkan gaji australia.

gue juga mulai fitnes kan, butuh asupan yang ok. nah kalau di Australia gue bisa banget dapat barang-barang yang gue inginkan. contohnya, gue bakal mikir panjang untuk berli susu protein sejuta ketika di Indonesia. tapi kalau gue di Australia, susu belum abis juga gue udah pesen lagi.

sorry kalau tulisan gue agak senga dan sombong ya.

mumpung masih muda, mumpung banyak kesempatan yang lebih mudah, ayo kita berjuang bersama. mudah-mudahan kelak kita bisa berguna bagi banyak orang. juga banyak informasi ke negara lainya yang mungkin lebih reasonable buatmu, misalnya kanada.

 

semoga sukses ya…

Questions and Answer Work and Holiday

WORK AND HOLIDAY EXPERIENCE 2015-2016

I am super excited to live abroad. Sudah pernah backpckeran ke beberapa Negara sebelumnya, baru lulus kuliah. Inilah kesempatan yang sangat bagus buatku untuk mencari pengalaman bekerja dan berlibur di Australia selama setahun (saat itu kesempatanya hanya setahun saja). Layaknya berpetualang ke Negara lain, aku tidak terlalu ribet dan khawatir dengan apa yang akan terjadi.

It is very common when people are so worry about job. How they can survive and find a job there? Don’t worry guys. I insisted that live in Australia was very easy and joyful.

Arip proses mendapatkan visanya berapa lama?
In my case, I needed roughly 3 month. Selama semua persayaratan yang diminta itu terpenuhi, pasti dapat deh visanya. Intinya sabar dan sabar menunggu.

What were your obstacles?
Dalam mendapatkan visa aku sempat struggle dengan syarat harus memiliki jaminan bank Rp. 50 juta dan kemampuan Bahasa inggrisku. Aku perlu 4 kali tes toefl (saat itu syarat toefl masih boleh) untuk mendapatkan skor yang cukup.

Why did you wanna go to Australia?
Firstly, I wanna have live abroad experience. Aku pengen belajar banyak, secara real dari perkajaan yang nanti aku dapatkan. Tentu saja gaji yang didapat juga sangat tinggi, meski itu bukan alasan utama tapi hal ini cukup jadi pertimbangan yang bagus.
Orang tuaku merupakan seorang entrepreneur, aku sudah dididik untuk melanjutkan usahanya. Akan tetapi, menurutku pengalaman yang kumiliki belumlah cukup. Jiwa mudaku mendorong untuk berpetualang terlebih dahulu sebelum benar-benar nanti terjun pada usaha.

When did you go there? and where?
Aku pergi ke Darwin yang berada di Northern Territory Australia pada tanggal 10 Agustus 2015 dan setahun penuh aku habiskan di sana.

Kenapa hanya di Darwin?
Persainganya tidak terlalu ketat, aku lebih suka kota biasa aja, rate gajinya cukup tinggi, kalau sulit dapat kerjaan bisa ke farm, ya aku pengen di Darwin aja sih.

Apa saja yang kamu bawa?
Beberapa helai baju biasa, baju untuk bekerja berupa kaos-kaos polo hitam, calana hitam, sepatu, bumbu-bumbu masakan, makanan instant, passport, dan uang cash.

Apa kamu punya saudara di Australia?
Aku sama sekali tidak memiliki kerabat di Australia. Namun, aku mengenal pak Rudi Siagawanto dari Facebook dan setelah melakukan percakapan chat, aku memutuskan untuk tinggal di rumahnya. Beliau menyewakan dua kamar, karena sudah terisi, beliau menawarkanku untuk tinggal di ruang tamu. Beliau juga memberikanku pekerjaan serabutan, sehingga aku merasa terbantu. Saat itu, Aku tidak banyak mengenal anak-anak pemegang work and holiday visa dari Indonesia.

Bagaimana dengan akomodasi?
Seperti layaknya backpacking ke Negara lain, kamu bisa membuat itinerary atau rencana perjalanan kamu selama di Australia yang mencakup akomodasi dan keperluan lainya. Akomodasi sendiri bisa mengandalkan hostel, apartement, sewa kamar, sewa rumah dan lainya.
Link yang dapat digunakan untuk mencari informasi tersebut bisa di gumtree.com, hostelworld.com, hostelbooker.com, booking.com, airBnB.com dan lainya.
Ketika sudah di Australia, mendapatkan akomodasi tidak terlalu membingungkan. Terkadang ada beberapa orang Indonesia yang menyewakan kamar atau rumahnya seperti yang dilakukan oleh pa Rudi. Selain itu, kita juga bisa mencari tahu informasi akomodasi dari teman lainya dengan bertanya langsung atau di grup-grup media social/chat.

Apa yang harus diurus terlebih dahulu begitu tiba di Australia
Pertama. Tabungan Australia, bisa pilih beberapa bank yang menurutmu cocok dihati; commonwealth, NAB, Westpac dan lainya. Tanpa membawa uang sepeserpun bisa kok membuat buku tabungan. Kamu akan diberi sebuah card yang berisi nomor akun dan nomor user untuk mengakses tabunganmu melalui internet. Tidak ada buku tabungan seperti yang kamu dapatkan di Indonesia.
Kedua. Nomor telpon di Ausi. Ada beberpa operator yang bisa digunakan; Telstra, optus, vodavone, dan lainya. Nomor ini sangat penting, karena orang mudah menghubungi, terutama tentang pekerjaan.

Ketiga. Tax file number atau nomor pajak. Untuk mendapatkan nomor ini kamu harus mendaftarkan diri di ATO (Australian Tax Office) dengan mendatangi kantornya atau websitenya. Nomornya akan dikirim ke rumah/tempat tinggal kita, kurang lebih semingguan.
Ketiga hal ini sangat diperlukan sekali untuk mencari pekerjaan di Australia.

Apakah mendapatkan kerja gampang?
Tergantung dari kegigihan, tidak pilih-pilih kerjaan, tidak banyak mengeluh, dan keberuntungan. Umumnya pekerjaan yang banyak menerima para pemegang work and holiday visa adalah pekerjaan casual. Such as; cleaner, dish washer, kitchen hand, housekeeper, gardener, farmer, assistant chef, barista, tukang pijat dan lainya.
Informasi pekerjaan paling update ada di website gumtree.com website ini akan memberikan inforamsi job vacancy yang tersedia di beberapa tempat. Kamu bisa mensetting atau mendapatkan informasi di sekitar area terdekat.

Cara lain adalah dengan cara mendatangi tempatnya secara langsung, misalnya dengan datang langsung ke restaurant. Selain itu bisa juga meminta informasi pekerjaan dari teman lain sesame pemegang WHV.

Apa yang dibutuhkan untuk melamar pekerjaan?
Gak usah ribet bawa semua dokumen yang kamu miliki. Yang perlu dibawa hanyalah selembar kertas yang berisi resume diri kita. Resume pun dibuat singkat, intinya berisi; nama, alamat di Australia, nomor telpon, dan email. Data tambahan lainya; background pendidikan, pengalaman bekerja (bisa asal-asalan), minat dan hobi, availability bekerja.

Resume tersebut disa printed out ataupun berbentuk digital. Misalnya melamar pekerjaan di gumtree bisa dengan upload resume kamu nantinya.

Apa saja yang harus aku bawa dari Indonesia untuk bekerja?
Kalau mengenai pakaian, tempat bekerja akan memberikan baju atau seragam. Kalau tidak kita bisa bawa baju kaos hitam, celana bahan atau jeans. Sebagaian tempat kerja juga meminta pekerja menggunakan sepatu formal.

Kalau aku ketika bekerja di sushi aku akan berdandan bagaikan chef, tidak boleh memakai jeans, kalau sepatu terserah tapi untuk kerja, aku lebih merekomendasikan sepatu sport, lebih nyaman di kaki.

Kalau kerja di café pada siang hari, aku dikasih kaos polo. Sedangkan pekerjaan malam di restoran, karena dibelakang layar, aku bisa mengenakan baju apapun.

How long had you been waiting the job since you arrived in Darwin?
I recon 10 days. I got the kitchen hand job in the city centre at 21 café. That was super awesome place for me. I prayed that I wanna learn a lot and they taught me a lot about the job. Then I worked at some places in the day and night.

Could you tell me?
Pada bulan agustus aku dapat pekerjaan di café dari jam 9 sampai closing atau kadang diminta pulang pada siang hari kalau café sedang sepi, biasanya pada hari rabu atau kamis (gajinya flat). Bulan September aku mendapatkan pekerjaan malam di sebuah resort sebagai kitchen hand juga (I had been working here for almost 11 month). Desember aku resign dari café dan nyoba pergi ke farm, ternyata aku gak bisa kerja sebagai farmer, terlalu panas dan akhirnya aku kabur (Cuma sehari doing kerja). Desember aku mendapatkan kerja sebagai sushi chef, aku bekerja selama 7 bulan. Sejak desember pula aku mendapatkan pekerjaan malam baru, sehingga aku bekerja di dua tempat. Bulan maret bosku yang di café 21 memintaku untuk bekerja lagi, sayangnya aku hanya bisa bekerja saat libur kerja di sushi saja dan dia pun setuju. Akhirnya aku bekerja di 2 tempat untuk siang hari dan 2 tempat untuk malam hari dalam satu minggu.

Gajinya?
Aku mengenal gaji yang flat dan tidak. Gaji flat biasanya tidak membedakan antara gaji hari biasa dan weekend. Sebaliknya, gaji yang tidak flat, memberikan finalty rate untuk weekend dan public holiday.

Gajinya sendiri yang pernah kudapat $21,60 perjam, $22,60 perjam, $23 perjam pada hari biasa. Weekend; sabtu $28 dan minggu $35. Untuk public holiday perjam $50.

Gajinya dikirimkan ke akun tabungan kita setiap seminggu sekali atau dua minggu sekali, antara hari rabu atau kamis. Selain itu perusahaan akan memotong pajak yang jumlahnya ditentukan oleh mereka. Untuk regulasi baru setiap $1 yang dihasilkan akan dipotong sebanyak 15%.

Apa perbedaan kerja di Australia?
Aku merasa dihargai sih sebagai pekerja. Kebanyakan pekerjaanku di restoran atau dibidang kuliner. Aku bisa banyak belajar sekali di sana. Mereka sangat welcome untuk mengajari skill-skill baru, bahkan jika kita anaknya antusias, mereka akan senang sekali mengajari.

Misalnya pekerjaan sushi chef. Aku makan sushi aja sebelumnya tidak pernah. Hanya dalam seminggu training aku sudah bisa membuat sushi, semakin hari semakin banyak yang kupelajari, dalam beberapa bulan saja aku sudah bisa membuat sushi yang banyak dipuji karena cantik.

Jangan heran kalau aku banyak ditawari kerjaan, karena mereka bisa lihat kualitas kerjaku. Bisa dibilang kerja di ausi itu sangat super sibuk, kita dituntut cepet dan bener dalam bekerja. Apalagi kalau di restoran dan café, ada jam-jam yang bener-bener seperti kesetanan kalau lagi bekerja. Bahkan sebisa mungkin perusahaan itu meminimalisir tenaga kerja apabila tidak sibuk. Hal ini memang setimpal dengan gaji yang diterima.

So, mungkin kamu harus mulai latihan mengerjakan sesuatu secepat mungkin deh. Tapi ada juga loh tempat kerja yang kerjaanya tidak terlalu harus cepet. Biasa aja. background boss juga mempengaruhi, biasanya jika bosnya orang asia, kita dituntut untuk bisa melakukan banyak hal dan gak tenang kalau pekerjanya banyak leha-leha.

Yang penting sih happy ya ngejalaninya. Jangan terus mencari-cari bahan untuk dipermasalahkan. Kalau gak suka tinggal pindah dan cari kerjaan baru.

How come you work so hard?
Sebenarnya aku menikmati aja sih kerja di Australia. Awalnya ya karena serunya itu, tapi lama-lama karena duitnya juga. Kesempatan yang diberikan oleh orang-orang juga membuatku bahagia, mereka senang dengan cara kerjaku, jadi Alhamdulillah aku bisa diberikan kesempatan bekerja di beberapa tempat. Di Indonesia aku gak miskin-miskin amat, cuman ya aku juga ingin mandiri dan memiliki tabungan dari hasil jerih payahku kan. Kesempatanku tinggal dengan whv juga Cuma setahu, jadi aku manfaatkan betul-betul. Senang-senangnya nanti saja.

Semua pekerjaan aku dapatkan melalui gumtree.com

Bangun hubungan dengan baik, kalau kita gak suka kerja disitu, ya ngomong dengan baik-baik. Mereka tidak akan mengahalang-halangi. Siapa tahu di kemudian hari kita butuh mereka. Pokoknya harus terus berusaha menjaga hubungan antar manusia dengan baik, dengan siapapun. Perkara-perkara yang membuat hati keruh, lebih baik cepat alihkan dengan pemikiran atau kegiatan yang positif.

Rip Bahasa gue jelek banget, gimana dong?
Apa kabar Bahasa gue ya, itu makanya aku juga banyak kerja yang tidak terlalu komunikatif. Terus aku orangnya gesit dan ngerti apa yang harus dikerjakan. Jadi rekan kerjaku suka sama kerjaanku. Istilahnya banyak pekerjaan yang kulakukan tanpa disuruh atau diminta sudah kulakukan. Jadi mereka fine dan malah aku seperti diperebutkan. Ya ampun aku ampe terharu. Hahahahaha
Aku aja tes toefl yang kata orang gampang, ternyata butuh 4 kali loh. Gila kan?

Apa perlu skill atau perlu mempersiapkan skill?
Jangan memaksakan diri, bisa dibilang tidak perlu. Intinya jangan pilih-pilih kerjaan. Udah tau kan kalau kesempatan bekerjanya kebanyakan pekerjaan casual. Jadi dari pada berangan terlalu tinggi mendapatkan pekerjaan professional tapi tak kunjung datang, ya sayang waktu menurutku. Gak masalah lah Cuma beberapa tahun bekerja yang biasa aja, itupun malah bisa memberikan sumbangsih besar pada masa depan kamu nantinya. Setidaknya jadi tahu bagaimana rasanya bekerja pada posisi seperti itu.

Pemberi kerja akan memberikan kesempatan seminggu pertama memperkenalkan pekerjaan atau mentraining, seiring berjalanya waktu apabila memungkinkan, kita juga akan mendapatkan training untuk pekerjaan lainya. Dalam masa training itu kita pasti bisa melakukanya dengan baik, asalkan mau belajar, membuka diri, tidak merasa direndahkan oleh orang lain (Karena di Indonesia anak orang kaya, mana mungkin gue ngerjain kaya beginian, misalnya), tetep humble dan selalu senyum. Insha ALLAH rezeki mengalir deras tak terbendung dan membuncah bagaikan letusan larva yang sudah tidak tahan lagi untuk dikeluarkan.

Jika kamu merasa ingin belajar dulu dari Indonesia, bisa ikut kerja part time di restoran, ikutan pelatihan di balai latihan yang diadakan pemerintah, olah raga biar pisiknya makin kuat dan lainya.

Bagaimana kualitas hidup di Australia?
I obviously agree that I got good quality of life. Bayangin kalau lagi nyetir mobil setelah pulang kerja, camilanku anggur segar-segar. Setiap minggu aku belanja makanan yang bagus-bagus kualitasnya. Mandi juga ada air hangat dan dingin sepanjang hari. Nyuci baju gampang. Dapur juga lengkap. Cucok lah semuanya enak banget.

Aku juga enjoy banget dalam bekerja, rekan kerja tak sayang untuk memuji apabila pekerjaanya bagus. Gajinya tinggi pula. Kerja sesibuk apapun benar-benar bisa dinikmati dengan sangat menyenangkan. Meski pekerjaanya tukang cuci piring, ya masih bisa seneng-seneng lah ya? Hidup bisa banget balance, cuman yang greedy paling waktu habis untuk bekerja saja.

Hampir setiap hari aku bisa berkumpul dengan teman-teman. Masak dan makan bareng di kosan. Seru deh pokoknya.

Berapa biaya hidup perminggunya rip?
Hal ini tergantung dari masing-masing individu ya. Jika cukup boros seperti diriku. Belanja mingguan kurang lebih $150, uang kosan $120, bensin $60, biaya having fun $50. Ya $350-400 lah ya.

Gaji yang kamu hasilkan
Di awal-awal aku dapat $800 an seminggu
3 bulan kemudian gajinku $1000 seminggu
Awal tahun 2016 udah diatas $1000, sekitar $1200-1500an

Pajak yang harus kubayar sekitar $ 9,000 atau Rp. 90 jutaan. Besar banget ya. Itu karena semua tempatku bekerja dikenai pajak.

Cash in hand
Ini adalah metode pembayaran secara cash dari si pemberi kerja kepada pekerja.\

Transportasi
Untuk keperluan di kota besar, transportasi public cukup memadai. Ada bus, tram, skytrain, dan lainya.

Sedangkan di kota kecil kendaraan sangat membantu mobilitas. Terutama bagi para pekerja yang memutuskan untuk bekerja di banyak tempat. Memiliki kendaraan sendiri is a must.

Membeli mobil di Australia termasuk perkara yang mudah. Mobil murah pun banyak pilihanya dan sangat terjangkau. Biasanya yang diperhatikan adalah jarak yang sudah ditempuh si mobil atau melihat dari kilometer dan kapan mobil itu dikeluarkan (tahun pembuatan).

Setiap tahun mobil harus masuk ke bengkel untuk diketahui apakah mobil itu masih layak atau tidak. Artinya kamu harus mengeluarkan biaya pengecekan, service, dan biaya lainya. Setelah itu, bengkel akan menerbitkan pernyataan yang berisi kelayakan kendaraan setelah benar-benar semuanya dicek dan diperbaiki apabila ada yang kurang safety.

Surat ini dibutuhkan untuk mebayar regristarasi kendaraan, oleh sebab itu pertimbangan melihat riwayat kendaraan juga sangat penting. Semakin lama jatuh temponya semakin bisa menguntungkan dirimu. Bayar regristrasi bisa dilakukan untuk enam bulan sekali atau setahun sekali.

Berkendara di Australia tentu saja membutuhkan driver lisence. Bisa dengan membuat Australian driver lisence atau membuat sim international di Jakarta.

Ada dua status jika ingin membuat sim ausi, yaitu; learner dan professional. Jadi akan ada dua kali tes. Tes pertama adalah tes tulis yaitu menjawab 30 pertanyaan dan boleh menjawab benar minimal 26 soal. Jika lulus maka akan terbit sim dengan status learner yang memiliki beberapa catatan seperti; tidak boleh berkendara melebihi 80km/jam, zero alcohol, harus menggunakan kacamata, harus didampingi oleh professional driver. Di mobil pun biasanya ditempeli lambang hurup L besar. Soal-soal tes dapat di akses di website MVR dan kita bisa latihan di sana sepuasnya. Tiap-tiap wilayah Australia memiliki soal yang berbeda, itu disesuaikan dengan medan yang ada di daerah tersebut.

Sebagai whv holder ataupun student setelah mendapatkan learner driver lisence, bisa langsung mendaftarkan diri untuk mendapatkan professional driver lisence dengan melakukan tes driving di jalanan bersama petugas yang ditunjuk langsung oleh MVR. Nanti aka nada list di kertas yang direkomendasikan oleh MVR.

Di Australia driver lisence juga memiliki multy fungsi sebagai id card. Jadi setiap orang tidak memiliki banyak kartu identitas di dompetnya, cukup dengan membawa sim saja. Asik kan, mudah dan gampang. Kenapa di Indonesia ribet banget ya? Padahal banyak loh yang belajar di Australia dan jadi pejabat. Apa mereka gak mau adaptasi gitu? Heran ya?

Pajak
Aturan baru dari pemerintah Australia untuk pemegang whv adalah wajib membayar pajak sebesar 15% dari pendapatan bekerja di Australia.

Agent pekerjaan
Jika ingin mendapatkan pekerjaan bisa menggunakan jasa agent, tapi kita lebih baik selektif untuk menghindari risiko ditipu. Ada yang meminta untuk membayar di awal. Ada juga yang memotong dari gaji perjamnya.

Setelah whv mau ngapain?
Dengan ilmu yang sudah didapat dari Australia dan juga memiliki tabungan yang cukup besar, tentu banyak hal yang bisa dilakukan.

Aku sendiri setelah whv, mengunjungi beberapa Negara, membeli beberapa kebutuhan rumah dan membiayai kuliah lagi.

Keuntungan lainya apa aja rip
Melatih kemampuan Bahasa, bisa berteman dengan orang-orang dari seluruh dunia, belajar skil baru, membuat link penting, mengumpulkan modal, merasakan kualitas hidup yang jauh lebih baik.

Untuk mengetahui cerita berikutnya.. jangan lupa untuk terus ikutin catatan ini ya!

noonatjantik

passion, love, and art

Omnduut

Melangkahkan kaki ke mana angin mengarahkan

Free Mind Sound

My Toes in The Sand

TRAVELIFE

pricilyave

AnakBahau

sebuah cerita tentang pengalaman....

RAUN-ROUND

CATATAN ANAK RANTAU

Programmer Muslim

I Wanna Be A programmer Muslim, Ahlul jannah, hafidz Al Quran

Catatan Si Enlik

Happiness is only real when shared

Jomblo Traveller betina

Travelinglah selagi Jomblo - Jomblolah selagi Traveling

Adilkurnia's Journey

A fruitless life is useless life